Bahaya Selfie : Bahaya Selfie Yang Berlebihan

09:08


Seiring dengan perkembangan tehnologi sedikit banyak telah merubah perilaku kita. Tidak bisa dipungkiri semenjak kemunculan smartphone dengan berbagai fitur canggihnya dibarengi dengan berbagai aplikasi menarik yang tersedia telah mampu menghipnotis kita untuk hanyut di dalamnya. Bayangkan ketika kita bepergian atau ketika kita kerja dan gadget kita ketinggalan di rumah misalnya, kita akan merasa seolah ada yang kurang. Secara tidak langsung kita sudah seperti kecanduan, ada yang kurang kalo sehari saja kita tidak bersentuhan dengan gadget kita.

Adanya beberapa aplikasi jejaring sosial membuat kita seolah tidak mau ketinggalan untuk mengupdate segala sesuatu yang kita kerjakan. Foto-foto selfie kita terpampang jelas di akun media sosial dengan berbagai pose. Kalau dulu kita sudah mendapatkan foto orang yang kita kagumi, tetapi saat ini mudah sekali  kita dapatkan fotonya di jejaring sosial. Fenomena selfie seolah sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar dari kita. Apalagi ditunjang dengan kecanggihan kamera yang ada di gadget kita dan berbagai aplikasi yang mampu mengedit hasil jepretan kamera menjadi lebih bagus lagi.

Pada sebagian besar kita, selfie atau memotret diri sendiri bisa menjadi ciri dari kepribadian kita. Kepribadian di sini yang dimaksud adalah kepribadian narsistik dan kepribadian histrionik. Kepribadian narsistik adalah kepribadian dimana sesorang merasa dirinya lebih baik dibandingkan orang lain. Sedangkan kepribadian histrionik adalah kepribadian yang menunjukkan seseorang ingin menjadi pusat perhatian, menganggap dirinya harus dinomor satukan. Apakah kedua kepribadian itu masuk kategori wajar atau tidak wajar tentu membutuhkan penelitian lebih mendalam lagi.

Menurut  Dokter Spesialis Kejiwaan, yaitu dr. Tun Kurniasih Bastaman, selfie yang dilakukan di luar kendali, menjadi suatu keharusan untuk dilakukan dan tidak bisa disetop sudah termasuk dalam kriteria gangguan kepribadian. Pada kondisi seperti ini sudah masuk dalam salah satu bentuk masalah kejiwaan. Selfie yang masuk dalam kategori gangguan kepribadian adalah bilamana selfie tersebut sudah sampai mengganggu fungsi orang tersebut dalam kehidupan sosialnya. Maksudnya adalah ketika orang tersebut hanya fokus untuk selfie hingga tidak mau bersosialisasi dan senderung cuek dengan orang disekitarnya.

Yang lebih parah lagi ketika selfie dilakukan tanpa memandang waktu, tempat dan situasi di sekitarnya. Hingga terkadang orang yang ada di sekitarnya merasa risi. Meskipun ciri-ciri ini termasuk dalam gangguan kepribadian, tentu perlu dilakukan diagnosa di mana untuk mencapai diagnosa tersebut harus ada ciri atau syarat yang terpenuhi. Harus dilakukan beberapa prosedur untuk memastikan orang yang suka selfie berlebihan masuk dalam kategori gangguan kepribadian atau tidak.

Dari uraian di atas apakah kita termasuk dalam ciri-ciri yang memiliki gangguan kepribadian, mudah-mudahan tidak ya..Yang jelas selfie boleh-boleh saja asal jangan berlebihan, semoga setelah kita membaca Bahaya Selfie : Bahaya Selfi Yang Berlebihan ini kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam memanfaatkan kemajuan tehnologi.

Share this :

Latest
Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔